Home » , , » Film ‘Soegija’ Segera Syuting

Film ‘Soegija’ Segera Syuting

Written By Harian Semarang on Sabtu, 05 November 2011 | 06.17

Dari kiri-Romo Murti, Djaduk Ferianto, Garin Nugraha, dan Nirwan Dewanto, saat jumpa pers usai selamatan, kemarin
Film tentang sosok Monsigneur (Mgr) Soegijapranata segera dimulai pengambilan gambarnya, 7 November mendatang. Film garapan Garin Nugroho itu sebagian besar dilakukan di sejumlah lokasi bersejarah di Semarang, Ambarawa, dan Magelang.

”Shooting dimulai 7 November hingga pertengahan Desembar. Seminggu pertama dilakukan di Semarang, antara lain Gereja Gedangan (untuk adegan pembaptisan uskup), dilanjutkan di Kota Lama,” jelas Garin Nugroho, dalam Selamatan Pembuatan Film ‘Soegija’, di Gereja Katolik Gedangan, Semarang, kemarin.

Menurutnya, proses syuting sekitar 3 hari, dilakukan di stasiun kereta Ambarawa, dan beberapa hari di Magelang. Selain di Jateng, syuting juga dilakukan 10 hari di Yogyakarta.

Film yang diproduseri Studio Audio Visual Puskat ini berlatar belakang masa perjuangan kemerdekaan. Mengisahkan kepahlawanan Mgr Soegijapranata sebagai uskup pribumi pertama di Indonesia di zaman penjajahan Jepang dan Belanda, 1940 hingg 1949.

Saat pecah perang lima hari di Semarang, Soegijaprana membuat negosiasi gencatan senjata dengan pemimpin Jepang dan Sekutu. Saat serangan Belanda I, dia juga berani menyampaikan pesan gencatan senjata melalui RRI. Kemudian, saat serangan Belanda II, dia juga banyak menulis di surat kabar luar negeri, sebagai bentuk silent diplomacy.

“Perjuangan Mgr Soegijapranata memang bukan perjuangan dengan senjata, lebih banyak diplomasi. Makanya film ini penting, sebagai cermin sosok pemimpin yang mampu memberikan panduan nilai masalah keberagaman dan kebangsaan,” lanjut Garin.
 
Rp 12 Miliar
Film ini termasuk termahal yang pernah ditangani Garin. Untuk merampungkan proses produksi, film yang dijadwalkan diputar di bioskop, Juni 2012, diperkirakan butuh dana Rp 12 miliar. “Dua kali lipat dari biaya pembuatan film saya yang berjudul ‘Opera Jawa’,” bebernya.

Biaya produksi menjadi besar, karena film itu ber-setting 1940-1949, melibatkan 500 pemain dan 200 kru. Film ini juga menggandeng seniman dan artis kondang, seperti Nirwan Dewanto sebagai Mgr Soegijapranata, Butet Kertaredjasa sebagai Koster Toegimin, Olga Lidya, serta Hengky Solaiman, yang memerankan salah satu keluarga Tionghoa zaman itu.

Selain itu, di balik layar ada Landung Simatupang sebagai Acting Choach, Whani Darmawan sebagai Casting Director, dan Djaduk Ferianto sebagai penata musik.
Dana Kupon

Sementara itu,  Romo Murti Murti Hadi Wijayanto, sang produser, mengatakan, dana pembuatan film itu sudah terkumpul, berkat donasi umat Katolik dan para simpatisan Mgr Soegijapranata, melalui kegiatan gathering.

“Saat ini kami masih menggalang dana, melalui kupon film berhadiah senilai Rp 10 ribu di kalangan umat Katolik. Sejumlah hadiah disediakan sejumlah relasi di Jakarta, berupa mobil, motor, dan alat elektornik,” imbuh Murti. Sokhibul ni’am/ahr




Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Ragam - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger